Jalur Pendakian Gunung Kelud via Tulungrejo

Foto Gunung Kelud. Sumber foto

Gunung Kelud dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Gunung setinggi 1.731 mdpl ini menjadi bagian dari kawasan ring of fie khususnya di wilayah timur Pulau Jawa. 

Sebagaimana tipikal gunung stratovulkan, erupsi gunung ini terbilang eksplosif. Pada letusannya yang terakhir tahun 2014 lalu menimbulkan banyak kerugian besar tak hanya di sekitar Kabupaten Kediri dan Blitar saja tapi bahkan hingga ke Bandung (Jawa Barat) dan Yogyakarta juga terkena dampak letusan berupa abu vulkanik.

Sebanyak 200 juta meter kubik material vulkanik berupa abu dan pasir menutupi daerah-daerah yang terdampak langsung selama beberapa hari. Aktivitas ekonomi dan pendidikan pun sempat lumpuh akibat ketebalan debu vulkanik yang membatasi jarak pandang.

Sejak tahun 1000 masehi, Gunung Kelud tercatat telah mengalami erupsi sebanyak 30 kali dengan intensitas letusan yang terbilang besar dengan skala 5 dari 8 level berdasarkan index eksplosif vulkanic (VEI). Para vulkanolog menyebut, gunung ini memiliki jarak letusan yang relatif singkat dengan rentang waktu antara 9-25 tahun.

Karenanya, dibalik ke-eksotisannya, Gunung Kelud dianggap gunung yang berbahaya khususnya untuk masyarakat yang tinggal di kaki-kaki gunung, terlebih pasca erupsi muncul anak gunung baru yang berubah menjadi danau kawah raksasa yang kerap menyemburkan lahar panas.

Terlepas dari kengeriannya, Gunung Kelud yang memiliki tiga puncak berbeda yakni; Puncak Sumbing di sisi selatan dan Puncak Gajahmungkur di sisi barat dan di bagian timur terdapat puncak lain berupa kawah yang menjadi puncak tertingginya, juga sangat menantang untuk di daki.

Terdapat dua akses utama untuk mendaki Gunung Kelud, melalui Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar. Namun umumnya, para pendaki lebih memilih melalui Kabupaten Blitar melalui Desa Tulungrejo, Gandusari karena jalur ini memiliki akses langsung untuk menuju hingga ke bibir kawah. 

Meski demikian jarak yang harus ditempuh untuk bisa sampai ke puncak, dibutuhkan waktu hingga 6 jam perjalanan dalam kondisi normal.

Rute Menuju Desa Tulungrejo

Akses menuju Desa Tulungrejo yang ada di Kecamatan Gandusari ini bisa dengan menggunakan kereta api tujuan Stasiun Wlingi, demikian juga jika menumpang bus pun titik perhentiannya di Pasar Wlingi juga.

Setiba di Pasar Wlingi, dilanjutkan dengan angkutan umum ke Semen atau Krisik dengan tujuan akhir ke Desa Tulungrejo, dengan titik perhentian di masjid desa setempat untuk kemudian menuju ke pos perijinan.

Pos Perijinan Pendakian

Perjalanan selanjutnya adalah menuju ke pos perijinan yang masih berada dalam wilayah Tulungrejo. Disini, para pendaki harus menyiapkan sejumlah persyaratan untuk di data dan mengisi formulir kesiapan perlengkapan mendaki dan terakhir membayar biaya sebesar Rp. 15 ribu perorang.

Di pos awal ini juga, tiap pendaki harus menyiapkan bekal air yang cukup selama masa pendakian menuju puncak, karena di jalur ini tak ada sumber air jika sewaktu-waktu kehabisan air minum, karenanya di pos perijinan ini banyak dijumpai warung-warung yang menjual berbagai kebutuhan pendaki termasuk air minum.

Rute Pendakian Gunung Kelud via Tulungrejo

Pos 1

Dari pos perijinan menuju ke pos 1 sebenarnya masih memadai bahkan para pendaki pun bisa memanfaatkan jasa ojek dengan tarif Rp. 5 ribu perpenumpang, karena akses jalannya sudah beraspal apalagi jarak tempuh ke pos 1 mencapai 1 kilometer dengan waktu perjalanan sekitar 90 menit jika berjalan kaki dengan pemandangan perkebunan.

Tiba pos 1 yang berada di kawasan hutan pinus, para pendaki bisa beristirahat untuk menyiapkan tenaga. Di pos ini terdapat sebuah bangunan yang didirikan di atas lahan landai yang luas yang bisa dimanfaatkan untuk santai.

Pos 2

Dari pos 1 menuju ke pos 2 dibutuhkan waktu perjalanan sekitar satu jam dengan kontur jalan menanjak diantara hutan rimbun dengan pepohonan yang rapat. Sebagai hutan basah, jalur ini juga menjadi habitat lintah sehingga para pendaki harus berhati-hati khususnya ketika mendaki di musim hujan.

Tidak ada petunjuk utama ketika para pendaki tiba di pos 2. Sebagai tanda bahwa pendaki telah berada di pos dua hanyalah berupa lahan datar yang memang berbeda dari jalur pendakian.

Pos 3 

Pemandangan pegunungan Arjuno dan Welirang menjadi teman saat menuju ke pos 3. Meski pepohonan sudah tidak serapat dibandingkan menuju ke pos 2, namun jalur menuju pos 3 kerap tertutup semak belukar yang tumbuh subur khususnya saat musim penghujan.

Dengan trek menanjak dengan tingkat kemiringan khas punggung gunung, jarak dari pos 2 menuju ke pos 3 bisa memakan waktu hingga 60 menit. Para pendaki juga diharuskan berhati-hati karena di kiri kanan jalur terdapat jurang yang lumayan dalam.

Memilih membuka tenda untuk melanjutkan pendakian keesokan harinya bisa juga dijadikan alternatif ketika berada di pos 3, khususnya ketika sampai di pos ini menjelang petang.

Pagi harinya, sebelum bertolak ke puncak, sembari menjerang kopi dan menyantap sarapan, lagi-lagi pemandangan pegunungan bisa menjadi kenikmatan tersendiri, terlebih saat matahari mulai terbit dari arah Gunung Kawi.

Puncak

Saat mendaki menuju puncak ini, ada baiknya, para pendaki tidak membawa barang bawaan yang terlalu berat karena jalur ini terbilang yang paling berat dari jalur-jalur sebelumnya, meskipun sudah terdapat tali-tali pengaman yang dibuat oleh pengelola.

Selain itu perlu juga menyiapkan golok untuk membuka jalur yang kerap tertutup semak belukar berupa ilalang yang rapat khususnya ketika melintas di punggung gunung yang oleh pendaki kerap disebut dengan Punggung Naga yang cenderung berkelok-kelok dan terkesan curam. Jalur ini akan berakhir di lahan miring yang menjadi batas akhir vegetasi hutan.  

Dari batas hutan menuju puncak gunung jarak tempuh berkisar 15 menit dengan jalur menanjak batuan gunung yang terkadang memaksa pendaki untuk berjalan merayap hingga sampai persimpangan bagian bawah puncak yang kerap digunakan untuk peringatan upacara hari-hari besar.

Kawah Gunung

Sampai pada perjalanan akhir menuju ke bibir kawah Gunung Kelud yang jaraknya sekitar 30 menit perjalanan dengan jalur yang dominan pasir dan bebatuan. Disini pun, para pendaki bisa beristirahat sebentar sembari menikmati keindahan kawah gunung sekaligus menikmati pemandangan alam dari puncak tertinggi pegunungan di Jawa Timur.

Sekian artikel mengenai pendakian Gunung Kelud via Tulungrejo. Jika ada yang ingin ditanyakan, silahkan berkomentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *