Jalur Pendakian Gunung Raung via Jambewangi

Gunung Raung. Sumber foto

Masuk dalam daftar gunung tertinggi di Jawa, wajar kalau banyak pendaki yang mendambakan Gunung Raung. Dari semua jalur yang ada, pendakian Gunung Raung via Jambewangi tergolong sepi namun patut kalian coba untuk merasakan penelusuran rute yang baru dan masih alami.  

Rute Menuju Basecamp Luwak

Gunung Raung jalur Jambewangi disebut juga dengan jalur Luwak. Alasannya, jalur Jambewangi dibuka oleh Organisasi Pencinta Alam (OPA) Luwak Banyuwangi yang beranggotakan warga setempat.

Pendakian jalur selatan ini dibuka sejak 2006 lalu. Masih termasuk baru apabila dibandingkan dengan jalur lain yang sudah dibuka sebelumnya.

Seperti pada jalur lain, tujuan pertama yang harus kalian datangi adalah basecamp. Lokasinya ada di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Transportasi yang paling disarankan adalah kereta.

Bagi kalian yang datang dari luar Jawa Timur, maka bisa naik kereta jurusan Stasiun Kalisetail. Setelah itu, bisa naik ojek ke basecamp Luwak di Jambewangi. Tidak perlu khawatir tersesat karena  rata-rata tukang ojek sudah mengenal lokasi basecamp Luwak.

Sebenarnya ada langkah yang lebih mudah. Kalian bisa menghubungi langsung pihak OPA Luwak untuk memberitahu kalau kalian mau mendaki ke Raung. Nanti, pihak OPA Luwak akan menjemput kalian di Stasiun Kalisetail kemudian mendatangi basecamp di Jambewangi.

Perjalanan Menuju Pos Gunung Raung via Jambewangi

Keuntungan mendaki lewat Jambewangi adalah kalian akan didampingi langsung oleh teman-teman dari OPA Luwak. Mereka sudah berpengalaman sehingga pendakian kalian dijamin lebih mudah.

Waktu normal yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak adalah 4 hari. Kemungkinan bisa lebih cepat kalau stamina kalian kuat. Sama seperti jalur lain, setiap pendaki juga dikenai biaya tiket masuk sebesar Rp15.000 hingga Rp30.000.

Kalau kalian butuh penginapan sebelum mulai mendaki, pihak OPA Luwak pasti akan membantu. Kalian hanya perlu membayar biaya tambahan untuk akomodasi penginapannya.

Berikut gambaran singkat rute yang harus kalian lalui apabila memilih mendaki Gunung Raung lewat Jambewangi:

Perjalanan dari Basecamp ke Desa Sidomulyo

Jalur awal yang dilalui masih berupa jalanan pedesaan. Waktu tempuh dari basecamp ke desa pertama yang dilewati yakni Sidomulyo sekitar 1 jam 30 menit. Semakin dekat ke Sidomulyo, kalian akan menemui area yang banyak ditumbuhi pohon pinus dan pohon gaharu.

Karena masih di lingkungan desa, maka tidak sulit mencari mata air. Kalian bisa meminta izin ke warga untuk mengambil air dari sumur sebagai tambahan bekal mendaki atau sekadar bekal ke tujuan berikut. Tapi, ambil seperlunya saja ya!

Perjalanan ke Desa Brakseng I dan Brakseng II

Selepas dari Sidomulyo, Desa Brakseng I menjadi tujuan selanjutnya. Waktu tempuh normal kurang lebih 1 jam. Kalian lagi-lagi akan melewati hutan pinus, perkebunan warga dan jalanan pedesaan hingga sampai di Brakseng I.

Kemudian, perjalanan dari Desa Brakseng I ke Brakseng II hanya butuh sekitar 30 menit. Desa Brakseng II merupakan wilayah perbatasan antara hutan produksi dan hutan lindung. Selain itu, desa tersebut merupakan desa terakhir yang kalian singgahi sebelum mulai mendaki ke pos.

Ada camp area di Brakseng II yang bisa kalian manfaatkan untuk istirahat. Areanya cukup lapang untuk mendirikan tenda. Setelah energi terisi kembali, perjalanan akan berlanjut ke Pos 1.

Desa Brakseng II – ke Pos 1

Waktu tempuh dari Desa Brakseng II ke Pos 1 Gunung Raung via Jambewangi kurang lebih 1 jam. Nanti, kalian akan melalui Kalimati dan bisa mengisi perbekalan air di sana. Dari Kalimati, perjalanan ke Pos 1 butuh waktu sekitar 30 menit.

Area di Pos 1 tergolong cukup luas untuk mendirikan tenda. Namun, karena banyaknya lintah maka tidak disarankan untuk beristirahat di area tersebut.

Pos 1 – Pos 2

Perjalanan menuju Pos 2 memakan waktu sekitar 1 jam lebih. Jalannya masih agak landai sehingga tidak butuh banyak tenaga dan konsentrasi. Tapi, kalian harus tetap hati-hati karena lintah masih sering muncul.

Pos 2 – Pos 3

Sebelum memasuki Pos 3, kalian bakal melewati Pos Bayangan dulu. Areanya sudah masuk hutan agak lebat dan banyak pohon yang tumbang sehingga cukup menyulitkan jalan. Topografinya juga mulai menanjak, jadi stamina sudah mulai dikuras lebih banyak.

Perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 butuh waktu kurang lebih 1 jam. Untungnya, saat mendekati Pos 3, kalian akan disuguhkan dengan trek yang landai sehingga bisa untuk beristirahat sebentar.

Pos 3 – Pos 4

Kemudian, lanjut ke Pos 4 yang jaraknya terbilang dekat. Kalian cuma butuh sekitar 20 menit jalan dari Pos 3. Perlu konsentrasi yang lebih saat menuju Pos 4 karena sebelah kanan dan kiri kalian adalah jurang sedalam 10 meter.

Disarankan untuk istirahat dulu setibanya di Pos 4. Sebab, trek menuju pos berikutnya mulai menanjak panjang sehingga kalian butuh asupan untuk menambah energi.

Pos 4 – Pos 5

Berikutnya, kalian harus berjalan selama kurang lebih 1 jam untuk sampai di Pos 5. Perlu kehati-hatian yang ekstra karena medan yang terus menanjak. Terlebih, kalian juga bakal melewati jembatan dari batang pohon yang terasa licin permukaannya.

Pos 5 – Pos 6

Ada yang menarik dalam perjalanan antara Pos 5 ke Pos 6 yaitu Pondok Rengit. Jaraknya sekitar 20 meter ke area Pos 6. Kalau kalian sampai di sana sore, maka area Pondok rengit sangat ideal untuk bermalam.

Tempatnya lebih dari cukup untuk mendirikan tenda, memasak dan melakukan kegiatan lain. Disebut Pondok Rengit karena banyak beterbangan serangga bernama rengit yang mirip nyamuk.  

Setelah keluar dari Pondok Rengit, kalian cuma butuh sekitar 8 menit untuk sampai di Pos 6 Gunung Raung via Luwak. Pos 6 ditandai dengan trek yang landai karena kalian sedang berada di area puncak.

Pos 6 – Pos 7

Jalur dari Pos 6 ke Pos 7 butuh banyak tenaga sebab kalian bakal melewati trek yang naik. Sepanjang jalan banyak akar-akar pohon yang kadang membuat kalian kesandung. Tumbuhan rambat yang terasa licin diinjak juga bakal kalian temui. Jadi, mata perlu awas melihat sekitar.

Waktu tempuh ke Pos 7 sekitar 1 jam 30 menit. Hal yang menarik setibanya di Pos 7 adalah kalian bisa menemukan berbagai jenis anggrek seperti anggrek bulan dan anggrek tanjung biru. Pemandangan yang cantik untuk menghilangkan lelah.

Pos 7 – Pos 8

Pastikan kalian membawa golok atau benda tajam lain untuk menebas tumbuhan, ya! Sebab, perjalanan dari Pos 7 ke Pos 8 sering tertutup oleh tumbuhan liar.

Antara Pos 7 dan Pos 8, ada shelter yang disebut Pondok Rukun. Kalian bisa memanfaatkan tempat tersebut untuk rehat sebentar maupun bermalam. Waktu tempuh dari Pondok Rukun ke Pos 8 Gunung Raung sekitar 90 menit.

Pos 8 – Pos 9

Perlu diketahui bahwa kondisi jalan dari Pos 8 ke Pos 9 Gunung Raung via Jambewangi semakin curam dan dipenuhi semak belukar. Kalian harus pintar memilih jalan dan memangkas semak yang menghalangi.

Pos 9 – Puncak

Selepas dari Pos 9, kalian harus bersiap untuk mendaki ke puncak Raung. Pastikan untuk menyiapkan alat pengaman yang masih layak pakai. Kalian harus benar-benar fokus karena jalurnya sangat menantang.

Tips Mendaki ke Gunung Raung

Hal-hal yang wajib kalian perhatikan sebelum mendaki ke Gunung Raung antara lain:

  1. Pastikan kalian menyiapkan stamina yang optimal karena lamanya pendakian bisa lebih dari 2 hari bahkan 3 hari;
  • Lebihkan perbekalan yang kalian bawa. Misal, kalian berencana untuk mendaki selama 3 hari 2 malam, maka sebaiknya bawa bekal untuk 4 hari untuk berjaga-jaga;
  • Pastikan membawa air minum 6 liter per orang;
  • Siapkan membawa alat panjat yang kondisinya masih bagus. Alatnya seperti webbing, tali karmantel, tali pusrik, carabiner screw dan carabiner snap;
  • Pastikan mematuhi guide selama mendaki dan membangun kerjasama yang solid dengan teman serombongan.

Jalur pendakian Gunung Raung via Jambewangi sebagian besar meliputi jalan pedesaan, hutan pinus, hutan karet hingga hutan lebat dengan banyak semak belukar yang menghalangi jalan. Kalian harus selalu siap parang, kalau-kalau ada semak yang perlu ditebas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *